Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Kawasan Kota Tua di Indonesia yang Menarik Untuk Dikunjungi

Kamu penikmat wisata kota tua? Tenang! Karena, Pulau Jawa memiliki banyak sekali spot wisata kota tua yang menarik buat dikunjungi.

Selain diisi deretan bangunan klasik dengan arsitektur Eropa, kota-kota tua di Pulau Jawa hadir dengan kisah dan sejarah yang unik untuk dikulik. Apalagi, letaknya pun sangat strategis.

Jangan lupa buat berburu foto-foto dengan latar belakang bangunan tua. Tertarik?

Sebagai referensi kamu, Pegipegi punya rekomendasi 10 kawasan Kota Tua di Pulau Jawa yang bisa kamu kunjungi.

Kota Tua, Jakarta

Untuk kalian yang mengaku pecinta sejarah dan juga fotografi, wisata ke Kota Tua Jakarta adalah tempat yang tepat bagi kalian! Di sini kalian bisa berkeliling dengan menyewa sepeda onthel sambil berfoto ria dan menikmati aneka kuliner lezat. Kamu bisa berkeliling sambil berkunjung ke Museum Fatahillah, kemudian ke Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik hingga ke Menara Syahbandar di mana kamu bisa menerawang Kota Tua dari ketinggian 18 meter.

Braga, Bandung

Lokasinya nggak jauh dari Gedung Merdeka yang terkenal itu membuat Jalan Braga ramai dikunjungi banyak wisatawan, nggak cuma lokal namun juga mancanegara. Arsitektur bangunan khas Eropa berdampingan erat dengan trotoar rapi yang jarang kamu lihat di kota-kota besar lainnya. Soal kuliner, banyak banget pub hingga kafe-kafe klasik yang bisa kamu kunjungi. Selain itu, Braga jadi rumah bagi De Majestic, bioskop pertama di Bandung yang sangat legendaris. Yang bikin menarik dari De Majestic adalah bentuk bangunan yang nggak berubah. Sejak mengalami renovasi, De Majestic mengusung gaya neo-klasik yang bisa kamu temui di beberapa kota besar lainnya seperti Kota Tua di Jakarta dan Semarang

Jalan Diponegoro, Salatiga

Selain kota Semarang, Jawa Tengah juga punya Salatiga yang hadir dengan kota tuanya. Sempat dijuluki Paris de Java, Salatiga memiliki banyak sekali bangunan kuno peninggalan Belanda. Deretan bangunan ini bisa ditemukan di sepanjang Jalan Diponegoro. Mulai dari Gedung Papak, Hotel Pension Van Blommestein, hingga Gereja GPIB Tamansari. Selain itu, Salatiga juga memiliki Pendapa Pakuwon yang merupakan saksi bisu penandatanganan perjanjian Salatiga antara Pangeran Sambernyowo alias Raden Mas Said dan pemerintah Kolonial Belanda pada 17 Maret 1757 silam.

Kota Tua, Semarang

Menapakkan alas kakimu di Kota Tua Semarang memang bikin kamu sulit untuk percaya bahwa kamu sebenarnya masih di Indonesia, travelers. Gedung-gedung megah, jembatan, kanal-kanal dan trotoar di Kota Tua Semarang sebagian masih terawat dengan cukup baik. Karena banyaknya gedung peninggalan Belanda, kawasan Kota Tua Semarang yang terletak di Jalan Branjangan, Semarang Utara, juga disebut Little Netherland. Salah satu spot yang wajib kamu kunjungi adalah Lawang Sewu. Lawang Sewu sebenarnya cukup menarik kalo didatangi di pagi atau siang hari. Sempatkan dirimu buat meninjau penjara bawah tanah yang konon dipake buat memenjarakan tahanan warga pribumi sampai tewas mengenaskan.

Omah Lowo, Solo

Kesan tua dan kuno tampak di wajah Omah Lowo. Lokasinya yang dekat jalan Slamet Riyadi buat banyak orang penasaran dengan rumah yang satu ini. Dibangun pada masa penjajahan Belanda, Omah Lowo punya nilai historis yang cukup banyak, mulai sebagai tempat persembunyian pahlawan kemerdekaan, hingga sempat jadi kantor haji dan kamar dagang kota Solo. Dihuni ribuan kelelawar, Omah Lowo memliki desain art deco dengan corak putih kusam terasa angker dan cocok sekali buat kamu yang ingin mendapatkan background foto dengan latar rumah tua.

Jembatan Merah/Tugu Pahlawan, Surabaya

Surabaya sendiri merupakan kota pelabuhan penting pada masa pendudukan Belanda, sehingga nggak heran jika kita dapat dengan mudah menemukan bangunan-bangunan bekas kantor atau perusahaan yang pada masa itu beroperasi di kota ini di sepanjang kawasan Kota Tua. Jika kamu cukup awam mengenai seluk beluk jalan di areal Kota Tua Surabaya, kamu bisa ikuti tur singkat ‘Surabaya Heritage Track’ yang diselenggarakan oleh museum House of Sampoerna. amu bisa mengitari kawasan bangunan tua lain yang terdapat di sekitar kawasan Surabaya Utara. Cukup naik bus kota dari Terminal Purabaya menuju Terminal Jembatan Merah . Dari sini kamu bisa berjalan kaki dan melihat-lihat beberapa bangunan tua bersejarah seperti Masjid Sunan Ampel, Masjid Cheng Hoo, Tugu Pahlawan dan ada juga Jembatan Merah.

Jalan Malioboro, Yogyakarta

Jalan Malioboro jadi daya tarik tersendiri bagi para turis yang tengah berlibur di Yogyakarta. Yap, sepanjang jalan yang menghubungkan Stasiun Tugu dengan pintu masuk Alun-Alun Malioboro, berjejer ratusan bangunan klasik dengan perpaduan arsitektur Jawa dan Eropa. Nah, di ujung jalan Malioboro, terdapat area taman dekat Istana Presiden yang bisa kamu manfaatkan buat bersantai sambil menikmati suasana damai khas Yogyakarta. Salah satu spot yang wajib kamu kunjungi adalah Benteng Vredeburg. Bangunan peninggalan Belanda yang memiliki makna Benteng Perdamaian ini merupakan tempat yang cukup rugi jika nggak dikunjungi kala main ke Jogja. Pasalnya, letaknya memang diapit oleh Malioboro dan titik 0 Kilometer Kota Gudeg. Paling penting memang kita akan banyak belajar mengenai sejarah bangsa pra Kemerdekaan hingga orde baru lewat empat diorama yang ada. Tenang, tiap diorama akan terpampang rapi replika, patung, koleksi benda, foto-foto, dan lukisan bersejarah untuk memanjakan mata.

Wah, lagi #ButuhPegipegi? Tenang! Biar liburan makin mudah, jangan lupa pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah di Pegipegi!

pesan tiket pesawat murah  pesan tiket kereta api murah  cari hotel murah

Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!

google-play

apps-store