Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Imam Tewas Usai Digigit King Kobra Peliharaan, Sahabat: Dia Bilang Sudah Pasrah kalau Suatu Saat Mati karena Ular Halaman all

TRENGGALEK, KOMPAS.com – Imam Rokhani (49), warga Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tewas setelah digigit dua king kobra yang dipeliharanya selama bertahun-tahun.

Sebelum digigit ular hingga meninggal pada Minggu (23/10/2022), Imam ternyata juga pernah mendapatkan gigitan ular hingga mengalami cacat permanen di bagian tangan.

Baca juga: 2 Ular King Kobra Berukuran Besar di Trenggalek Gigit Pemiliknya hingga Tewas, Sudah Dipelihara 5 Tahun

Bilang sudah pasrah

Ular king kobra yang gigit pawang hingga tewas di Trenggalek. Ular king kobra yang gigit pawang hingga tewas di Trenggalek.

Imam Rokhani, merupakan warga Dusun Winong, Desa Nrayung, Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Dia belum berkeluarga.

Sahabat karib Imam yang bernama Puji Setiawan mengatakan, beberapa tahun silam Imam pernah mengatakan bahwa dirinya sudah pasrah jika suatu saat tewas akibat gigitan ular.

Imam ketika itu mengatakan hal tersebut adalah risiko memelihara ular berbisa.

“Almarhum memiliki prinsip dan sudah pasrah. Apabila ia mati digigit ular, itu sudah menjadi resiko dan dia pasrah,” terang Puji Setiawan, sahabat karib almarhum melalui sambungan telepon, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Ini Penampakan King Kobra yang Gigit Pawang Ular hingga Tewas di Trenggalek

Ditemukan beberapa tahun lalu

Ular king kobra yang merenggut nyawa Imam Rokhani, pertama kali ditemukan di permukiman warga yang berada di Dusun Jombreng, Desa Senden, Kecamatan Kampak, Trenggalek.

Awal ditemukan beberapa tahun lalu, ular berbisa tersebut masih sepanjang sekitar tiga meter.

“Pertama ditemukan dulu, panjang ular king kobra tersebut sekitar tiga meter. Setelah beberapa tahun dirawat, sekrang sekitar 5 meter lebih,” ujar Puji.

https://www.youtube.com/watch?v=9_UDZNQBggQ

Karena dinilai membahayakan warga, Imam membawa pulang king kobra dan merawat ular tersebut.

“Artinya ular king kobra yang dirawat oleh kawul (sapaan akrab almarhum Imam) sudah selama delapan tahun,” ujar Puji yang akrab disapa Ompong.

Baca juga: Kronologi Pawang Ular di Trenggalek Tewas Digigit King Kobra, Berawal dari Korban Ganti Air Minum di Kandang

Sang pawang saat bersama ular king kobranya semasa hidup. Sang pawang saat bersama ular king kobranya semasa hidup.

Selama dipelihara, dua ekor ular king kobra itu diberi pakan ular lain yang ukurannya lebih kecil. Biasanya pemberian pakan dilakukan pada malam hari.

“Yang peling sering memberi makan itu pada malam hari. Terakhir sebelum kawul meninggal dunia, saya datang memberi ular kecil untuk pakan king kobra. Tidak ada bahasan penting,” terang Puji.

Pernah digigit hingga cacat

Puji juga menceritakan, sekitar 10 tahun silam, Imam Rochani pernah digigit ular kobra di tangan bagian kanan.

Saat itu, Imam Rokhani menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo selama sekitar satu bulan.

“Sejak saat itu, tangan kanan almarhum (Imam) mengalami cacat permanen,” terang Puji.

Baca juga: Akhir Hayat Sang Pawang Ular, Dipatok 2 King Kobra yang Dipelihara 5 Tahun

Sejak peristiwa tersebut, sahabat maupun keluarga sempat menyarankan agar Imam untuk tidak bermain dengan ular berbisa.

Saran dari kerabat serta keluarga itu pun diikuti oleh Imam. Selama sekitar dua tahun, dia tak memelihara ular.

“Selama sekitar dua tahunan, kawul istrahat total tidak menyentuh ular apa pun,” ujar Puji.

Ilustrasi kobra. Ular kobra di Trenggalek gigit pemilik hingga tewas. Briston/Wikimedia, CC BY-SA Ilustrasi kobra. Ular kobra di Trenggalek gigit pemilik hingga tewas.

Dalam kurun waktu tersebut kondisi Imam sudah sembuh total seperti semula.

Hingga akhirnya, imam kembali dimanta oleh warga untuk mengevakuasi ular yang seringkali masuk kandang ayam.

“Karena sudah sembuh, kawul tidak mampu menolak ketika diminta untuk mengambil ular yang masuk kendang ayam warga,” ujar Puji.

Baca juga: Pemkab Trenggalek Dapat Bantuan Rp 250 Juta dari BNPB untuk Penanganan Banjir

Sejak saat itu, Imam Rokhani kembali tertarik memelihara ular.

Dia kemudian megevakuasi dua ekor ular kong kobra berukuran besar yang akhirnya menggigit dan merenggut nyawanya.

“Kalau ular jenis sanca atau piton, atau ular lain yang tidak berbisa, dilepasliarkan kembali oleh kawul. Karena ular king kobra ini berbahaya, maka dibawa pulang dan dirawat,” ujar Puji.

Menolong tanpa mengharap imbalan

Selama hidup, almarhum tidak mau disebut pawang atau dukun. Apabila ada orang atau kawan yang datang menyebut pawang ular, Imam kecewa.

Baca juga: Pemkab Trenggalek Dapat Bantuan Rp 250 Juta dari BNPB untuk Penanganan Banjir

Selama menolong warga untuk mengevakuasi ular, Imam selalu menolak apabila diberi imbalan.

“Belum pernah sama sekali menerima imbalan, siapa pun yang minta tolong ya ditolong. Saya lebih sering ikut kalau evakuasi ular,” kenang Puji Setiawan.

Baca juga: Jalur Antar-kabupaten di Trenggalek Rusak akibat Diterjang Banjir

Menurutnya, Imam Rokhani bekerja serabutan. Kemudian hasil jerih payahnya digunakan untuk biaya perawatan dua ular king kobra miliknya, serta untuk kebutuhan pribadinya.

Imam tewas pada Minggu (23/10/2022) malam setelah digigit king kobra peliharaannya saat hendak mengganti air minum ular pada dini hari.

Seketika itu, kondisi Imam tak sadarkan diri hingga dinyatakan meninggal dunia.

Dua ular king kobra yang menggigit Imam kini telah dievakuasi oleh petugas.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.